Selasa, 03 Agustus 2010

Biografi Presiden Theodore Roosevelt

Theodore Roosevelt, Jr. (lahir di Kota New York, New York, di Gramercy, Manhattan, 27 Oktober 1858 – meninggal di Oyster Bay, New York, 6 Januari 1919 pada umur 60 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang Ke-26. Menjabat dua kali masa jabatan di tahun 1901 hingga 1909. Sebelum menjadi presiden Roosevelt adalah wakil presiden Amerika Serikat di bawah Presiden William McKinley. Theodore Roosevelt dikenal juga dengan panggilan T.R., dan di kalangan masyarakat dikenal dengan Teddy (walaupun ia sendiri tidak menyukai nama panggilan ini). Nama boneka mainan beruang Teddy, dinamakan menurut presiden ini karena suatu kali pada saat berburu ia menolak membunuh seekor anak beruang.


Jabatan presiden ia peroleh ketika ia menggantikan presiden William McKinley yang dibunuh. Pada usia 42 tahun, Roosevelt adalah presiden Amerika Serikat yang termuda. Roosevelt berasal dari Partai Republik. Pada masa jabatan pertama ia tidak memiliki wakil presiden, lalu pada masa jabatan kedua ia didampingi oleh wakil presiden Charles W. Fairbanks. Presiden ini masih saudara dekat presiden Franklin Delano Roosevelt, Presiden Amerika yang ke-32.

Awal karir

Theodore Roosevelt dilahirkan di kota New York pada 27 Oktober 1858. Ia berasal dari keluarga yang berada. Sebelum menjadi presiden, Theodore Roosevelt telah berpengalaman luas. Ia pemah menjadi anggota Parlemen negara bagian New York, anggota Jawatan Kepegawaian Pemerintah Amerika Serikat, Ketua Dewan Polisi New York, Letnan Kolonel dalam perang Spanyol Amerika, Gubemur New York, dan Wakil Presiden Amerika.

Masa kepresidenan

Pada 1901 sewaktu Presiden William McKinley meninggal dunia akibat tembakan seorang teroris. Saat itu, ia menjadi Presiden Amerika yang termuda dalam sejarah Amerika Serikat. Sebagai Presiden, Theodore Roosevelt berpendirian bahwa pemerintah hendaknya;
• Menjadi penengah antara faktor-faktor ekonomi yang bertentangan di Amerika, terutama antara golongan majikan dan buruh.
• Menjamin keadilan bagi setiap orang dan tidak berat sebelah.
Dan presiden sebagai "pemimpin rakyat" harus mengambil tindakan apapun demi kepentingan rakyat kecuali tindakan-tindakan yang dengan tegas dilarang hukum atau Konstitusi.

Presiden Theodore Roosevelt menjaga supaya perusahaan-perusahaan besar jangan sampai mempermainkan politik dan ia memaksakan pembubaran perusahan-perusahaan besar, karena melanggar undang-undang antimonopoli. Ia dengan lebih giat melibatkan Amerika Serikat dalam politik intemasional. Ia sering mengutip sebuah peribahasa,
“ Berbicaralah dengan lemah lembut, tapi jangan lupa membawa pentungan yang besar ”
Ia tegas dalam pendiriannya bahwa negara-negara asing tidak boleh membangun pangkalan di daerah Karibia, dan Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang boleh mencampuri urusan negara-negara Amerika lain.

Pada 1905 Presiden Theodore Roosevelt menenangkan hadiah Nobel Perdamaian karena mendamaikan Rusia dan Jepang yang sedang berperang. Ia juga merupakan presiden Amerika Serikat yang pertama yang menggunakan Mahkamah Arbitrasi Intemasional di Den Haag, Belanda.

Beberapa di antara hasil usaha Presiden Theodore Roosevelt yang paling mengesankan adalah;
• Bidang pemeliharaan alam; dengan
menambah luas tanah-hutan negara di bagian barat Amerika dalam jumlah yang besar.
• Bidang kepentingan umum; dengan mengadakan proyek-proyek irigasi besar.
Kehidupan pribadi

Roosevelt mencintai alam dan menganjurkan kehidupan keras.

Theodore Roosevelt adalah saudara jauh Presiden Franklin Roosevelt, Presiden Amerika yang ketiga puluh dua, dan paman Nyonya Eleanore Roosevelt.
Dari isterinya pertama ia mempunyai seorang puteri, empat tahun setelah pernikahan mereka, istrinya meninggal dunia. Pada pernikahannya yang kedua ia dianugrahi empat orang putra dan seorang putri. Setelah meninggalkan Gedung Putih, ia pergi ke Afrika melihat-lihat alam terbuka.

Setelah masa kepresidenan

Roosevelt menjalankan dua masa jabatan dari 1901 sampai 1909. . Sekembalinya dari Afrika pada 1912 , ia berusaha menjadi Presiden kembali. Namun karena ia telah keluar dari Partai Republik, partai aslinya, ia tampil sebagai calon Presiden partai yang dibentuknya sendiri. Sewaktu berkampanye, seorang fanatik menembaknya di dada, tapi ia sembuh kembali. Ia dikalahkan dalam pemilihan tahun itu oleh Woodrow Wilson.

Ia meninggal dunia pada 1919. Namanya dijadikan sebuah nama kapal induk pesawat tempur : USS Roosevelt

Referensi :

- http://ameliaisamelia.blogspot.com/2010/02/biografi-theodore-roosevelt.html

Biografi R.A Kartini

Biografi R.A KartiniRaden Ajeng Kartini lahir pada tahun 1879 di kota Rembang. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan.

Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).

Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.

Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh orangtuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya mengerti dan ikut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. Berkat kegigihannya Kartini berhasil mendirikan Sekolah Wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.

Pada tanggal 17 september 1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya yang ke-25, setelah ia melahirkan putra pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon memngumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Saat ini mudah-mudahan di Indonesia akan terlahir kembali Kartini-kartini lain yang mau berjuang demi kepentingan orang banyak
sumber : http://chrissanta.wordpress.com