Senin, 26 Juli 2010

August Rush

august_rush03Setelah sekian lama gak nonton film radha bagus dan bergizi, baru semalam nonton lagi: August Rush, film darama musikal yang dibintangi oleh si cantik Keri Russell. Berkisah tentang Evan Taylor (Freddie Highmore), bocah 12 tahun yang hidup di sebuah panti asuhan. Sejak lahir ia tidak tahu siapa kedua orang tuanya. namun ia selalu yakin bahwa kedua orang tuanya suatu saat akan menjemputnya. Dalam bahasa Evan “mungkin saja mereka tengah tersesat”.

Jika Jean-Baptiste Grenouille, tokoh utama dalam novel dan film Perfume karangan Patrick Suskind memiliki indra yang sangat tajam dalam membaui aroma apapun, maka Evan Taylor memiliki indra yang luar biasa dalam mendengarkan nada-nada, irama dan suara-suara yang didengarnya dan mengkomposisikannya menjadi sebua musik yang memikat. Yup. Mungkin hal ini karena bakat keturunan yang diwarisi dari kedua orang tuanya.

Kedua orang tua Evan adalah Lyla Novacek (Keri Russel), seorang pemain celo muda nan cantik jelita dan Louis (Jonathan Rhys Meyers), gitaris dan penyanyi band muda berbakat dan kharismatik keturunan Irlandia. Keduanya bertemu pada suatu malam saat Lyla telah selesai menggelar konser dan berjalan-jalan di sekitar Washington Square, New York. Satu malam itulah yang mengubah segalanya. Keduanya pun ngobrol dan saling berbagi kecintaan tentang musik dan berakhir dengan “kimpoi” di atap sebuah gedung malam itu juga.

Lyla hamil akibat buah cinta semalamnya dengan Louis. Saat usia kandungan Lyla mendekati kelahiran, Lyla mengalami kecelakaan. Ayah Lyla memanfaatkan momen ini untuk memisahkan Lyla dengan ‘anak haram’ nya, karena ia tak ingin karier bermusik anaknya hancur karenanya. Ia mengatakan kepada Lyla bahwa bayinya lahir dalam keadaan meninggal, padahal sebenarnya bayi tersebut diserahkan ke panti asuhan. Bayi itu tumbuh besar menjadi Evan.

Didorong oleh keinginannya untuk mencari kedua orang tuanya, Evan lari dari panti asuhan. Dengan mengikuti irama dan suara-suara yan g didengarnya, ia melangkahkan kakinya ke New York. Bisa ditebak, selanjutnya adalah perjalanan Evan yang penuh dengan kebetulan. Mulanya ia bertemu dengan Arthur, seorang pengamen jalanan. Dari Arthur, Evan bertemu dengan Wizard (Robin William) seorang musisi jalanan yang menampung para pengamen jalanan. Wizard yang mengetahui bakat bermusik yang luar biasa dari Evan bertekad menjadikan Evan seorang musisi, dan mengganti nama Evan Taylor dengan nama August Rush.

Menjelang sekaratnya, ayah Lyla mengungkapkan rahasia tentang anaknya. Lyla terkejut dan mulai mencari anak yang tak pernah diketahui keberadaannya tersebut. Sementara itu, Louis, selalu teringat akan Lyla dan berusaha menemuinya. Selanjutnya mudah ditebak. Tiga alur sungai yang menuju ke satu muara yang sama.

Tidak bisa dipungkiri, film ini masih berkisah dalam kerangka dongeng: anak terbuang yang mencari kedua orang tuanya dengan bantuan bakat yang dimilikinya. Seperti dongeng Cinde Laras dengan Ayam Hutannya. Namun nuansa musikal sebagai pengganti minimnya dialog panjang yang membosankan, menjadi nilai tambah. kita akan disuguhi komposisi suara-suara yang sebenarnya seringkali kita dengar namun tidak kita sadari, seperti dentuman suara bola basket, suara klakson mobil, gemerincing koin, kepakan sayap burung, desir angin dlsb.

You know what music is? God’s little reminder that there’s something else besides us in this universe; harmonic connection between all living beings, every where, even the stars.-Wizard

The music is all around you, all you have to do is listen. -August Rush

Tidak ada komentar:

Posting Komentar