Rabu, 28 Juli 2010

INTO the BLUE 2

Into the Blue 2: The Reef


Into the Blue 2: The Reef Poster

Into the Blue 2: The Reef Poster

Saya belum pernah menonton Into the Blue yang pertama. Walaupun demikian, banyak reviewer menyatakan film tersebut tidak begitu bagus (tapi semua reviewer setuju bahwa Jessica Alba itu seksi) dan membuat saya tidak begitu berminat menontonnya. Empat tahun kemudian, berita mengenai akan dirilisnya Into the Blue 2: The Reef (The Reef) mencuat dan menarik perhatian saya. Apa bagusnya merilis sebuah film yang tidak ada hubungan dengan prekuelnya? Ternyata studio MGM sependapat dengan saya dan tidak jadi merilis film ini di layar lebar. Sebaliknya, The Reef langsung dijadikan film rilis DVD.

Sebuah sekuel yang langsung rilis di DVD biasanya memiliki budget yang lebih terbatas dan kualitas di bawah film layar lebar. Lantas kenapa saya masih mau buang-buang waktu menontonnya? Jawabannya: Laura Vandevoort. Semenjak artis ini pertama kali muncul sebagai Kara (Supergirl) di Smallville season tujuh, saya sudah kesengsem dengannya. Saya termasuk penonton yang sangat kecewa ketika Vandevoort tidak memperpanjang kontrak memasuki season kedelapan Smallville. Karena itu, The Reef menjadi ajang melampiaskan dahagaku akan sosok Vandevoort.

Pasangan kekasih Sebastian dan Dani adalah pendamping surfing. Mereka berdua hidup dengan menjadi guide para turis yang datang ke Hawaii untuk surfing. Sebastian sendiri tidak puas dengan kehidupan seperti ini dan ingin memiliki kapal sendiri. Ia berambisi untuk menemukan San Cristobal, sebuah kapal yang mengangkut harta karun. Sebastian percaya bahwa harta karun ini bisa memberinya modal untuk memulai usahanya sendiri. Suatu hari, ia didatangi pasangan Carlton dan Azra yang mengatakan juga ingin mencari San Cristobal. Tanpa menaruh rasa curiga, Sebastian dan Dani mengiyakan permintaan mereka. Tak pernah mereka sangka bahwa Carlton dan Azra sebenarnya memiliki motif tersembunyi…

Entah kebetulan atau bukan, menonton film ini seperti menonton para artis dari berbagai serial televisi ngumpul jadi satu. Laura Vandevoort dari Smallville, Chris Carmack dari The O.C. kemudian Marsha Thomason dari Lost (sebagai Naomi) sementara David Anders dari Heroes (sebagai Adam Monroe). Komplit sudah. Tapi entah bagaimana keempatnya yang tampil lumayan di serial TV masing-masing seperti lupa bagaimana cara berakting dalam film ini. Penampilan semuanya datar dan tidak terlihat menjiwai karakter mereka. Ini diperburuk dengan kemampuan penyutradaraan Stephen Herek yang payah. Banyak adegan terasa kepanjangan dan tidak menambahkan apapun yang baru dalam cerita. Editing yang kurang rapi ini kentara ketika hampir selama sepuluh menit kita dipaksa menonton pertandingan voli pantai dengan sinematografi yang menyakitkan mata. Bisa dibilang tensi cerita baru mulai meningkat menjelang akhir film dan semua sudah terlambat. Sulit bersimpati dengan para karakter yang begitu generik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar