Selasa, 20 Juli 2010

Peta Zonasi Gempa Diluncurkan

Kementerian Pekerjaan Umum, Jumat (16/7/2010) di Jakarta, meluncurkan peta zona gempa. Peta ini merepresentasikan potensi bahaya gempa yang lebih akurat dibandingkan dengan peta tahun 2002.

Peta ini diperbarui berdasarkan data seismisitas, hasil-hasil riset terbaru seismotektonik di Indonesia, dan dianalisis menggunakan model sumber gempa tiga dimensi dengan mengacu pada standar internasional yang berlaku. Peta tahun 2010 ini juga disusun dengan mengacu padainternational building code yang menggunakan probabilitas terlampaui 2 persen untuk masa layan bangunan 50 tahun pada periode pendek T=0,2 detik dan periode T=1 detik sebagai dasar untuk menentukan spektra percepatan di batuan dasar.

"Peta ini sudah mengakomodasi seluruh kebutuhan, yaitu untuk bangunan gedung, bangunan air, dan jembatan," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU Amuazi Idrus, kepada para wartawan.

Peta zonasi gempa ini, sambung Amuazi, merupakan hasil kerja tim yang dibentuk Panitia Teknis Bahan Konstruksi dan Rekayasa Sipil. Tim kerja ini diisi oleh pakar dari ITB, LIPI, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan PU.

Pada peta tersebut, tergambar peta Indonesia beserta potensi bahaya gempanya. Semakin berwarna gelap, berarti daerah tersebut semakin rawan gempa. Peta ini rencananya diedarkan ke pimpinan kementerian/lembaga negara, gubernur dan bupati/wali kota se-Indonesia. Diharapkan, mereka dapat melakukan penyesuaian begitu menerima peta zonasi gempa.

JAKARTA, KOMPAS.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar